Wednesday, 7 June 2017

Review Acne Treatment

Jerawat adalah masalah yang sangat menjengkelkan. Selain membuat penampilan kurang maksimal, jerawat seringkali membuat kulit menjadi rusak. Selama beberapa tahun, saya mempunyai masalah yang cukup kompleks dengan jerawat. Muka isinya jerawat semua, sehingga kepercayaan diri saya turun drastis.
Awalnya saya coba cari akar permasalahan yang menyebabkan saya memiliki banyak jerawat. Saya berkonsultasi dengan beberapa dokter di klinik kecantikan dan jawaban mereka variatif, mulai dari hormon, stres, kurang tidur, atau makanan saya kurang sehat.
Saat saya memiliki banyak sekali jerawat, saya berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkannya dengan melakukan treatment di beberapa klinik kecantikan. Sudah banyak banget uang yang saya keluarkan untuk menyembuhkan jerawat yang menjengkelkan ini, tapi tidak kunjung membaik. Paling kesel kalau ada orang yang nanya, "Ih cakep-cakep kok jerawatan sih? Ke dokter gih!"
Mereka tidak tahu saja, betapa saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan jerawat-jerawat ini. Kalau kamu mengalami masalah yang sama, dan saat ini bingung mau mencoba klinik kecantikan yang mana, saya akan berbagi mengenai klinik kecantikan yang sudah pernah saya coba. Semoga bisa membantu kamu untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

ERHA

erha
Source: whatsnewjakarta.com
Klinik kecantikan yang satu ini tidak diragukan lagi kemampuannya. Saya pakai erha dari 2012 sampai 2015. Erha cukup membantu dalam mengurangi jerawat saya. Karena dalam kurun waktu tersebut saya pindah-pindah tempat tinggal, jadi saya mendatangi beberapa klinik Erha diantaranya; Erha Puri (saat ini sudah ganti nama klinik), Erha Pontianak, Erha Senayan City dan terakhir Erha Kemanggisan.
Dokter yang menangani pun berbeda-beda, dan tiap dokter punya opini serta cara pengobatan masing-masing walaupun memang krim yang digunakan sama saja. Treatment yang ditawarkan kepada saya pun bervariasi, tapi yang saya coba adalah chemical peeling dan suntik jerawat. Chemical peelingnya cepat sekali mengeringkan jerawat, sementara saya ambil suntik jerawat kalau jerawat saya banyak dan gede-gede sementara besoknya ada date atau meeting. Suntik jerawat itu sakit, tapi bikin kecanduan. Kalau kamu bernyali, silahkan dicoba.
Biasanya saat melakukan treatment di Erha, dokter akan kasih krim pagi dan krim malam, sayangnya jumlahnya bukan cuma 2 pcs, tapi bisa jadi 6 pcs. 3 dipakai di pagi hari dan 3 dipakai di sore hari. Karena saya anaknya bukan tipe rajin mengoles segala macam krim tersebut, jadi selama kurun waktu 3 tahun itu, saya suka putus-nyambung dengan Erha, ini yang kadang menyebabkan perawatannya tidak maksimal. Saat jerawatnya sudah mulai hilang, saya jumawa, tidak melanjutkan pemakaian krim sehingga bulan berikutnya banyak lagi jerawat yang muncul. Erha juga menawarkan obat minum, tapi saya ada kejadian buruk terkait obat minum tersebut. Mungkin malam itu kondisi tubuh saya kurang fit, sehingga seusai mengonsumsi 2 obat minum dari Erha, jantung saya berdegup kencang, padahal sebelumnya baik-baik saja. Hal tersebut yang membuat saya tidak mau lagi mengonsumsi obat oral.
Pros dan cons Erha dari saya adl sebagai berikut:
Pros
1. Cocok di kulit saya, segala macem obat yang dia kasih untuk muka saya sangat efektif sehingga keadaan kulit saya membaik
2. Treatmentnya tidak ribet, seringnya disuruh chemical peeling dan tidak makan waktu lama, jadi bisa diambil pas jam makan siang
3. Suka sekali dengan suntik jerawat yang membuat jerawat yang sedang meradang kempes dalam waktu 2-3 hari
4. Dokter dan stafnya ramah, cabang banyak, jadi memudahkan pasien untuk berkonsultasi
Cons
1. Jujur, harga perawatan di Erha, kalau jerawat kamu lagi aktif-aktifnya, bisa dibilang mahal. Dalam kunjungan terakhir saya ke Erha Kemanggisan tahun 2015, saya hampir menghabiskan 2 juta untuk konsultasi, krim, obat dan tindakan. Udah gitu, 2 minggu kemudian saya disuruh balik. Karena biaya perawatan saya sudah over budget, jadi saya tidak kembali lagi. Ya, saya tahu, apa yang saya lakukan salah. Tapi harga inilah yang bikin saya berpaling ke tempat lain. Sebenarnya kalau wajah kita tidak terlalu bermasalah, biaya perawatannya hanya berkisar Rp 600.000 - 800.000
2. Krimnya banyak banget, ribet. Saya adalah tipe orang yang simple, jadi maunya apa-apa praktis. Tapi di Erha, krim pagi yang diberikan kepada saya 2-3 pcs, begitupun krim malam, kebayang nggak setiap jalan ke kantor dan sebelum tidur, saya harus mengoles semua krim-krim tersebut ke muka saya, cukup makan waktu. Jadilah saya putuskan untuk mencari perawatan yang lebih sederhana.

Over all, saya merekomendasikan Erha bagi kamu yang berjerawat. Sebenarnya saya bisa mulus menggunakan Erha, tapi karena budgetnya melebihi budget yang saya miliki, dengan berat hati saya tinggalkan Erha.

NATASHA

natasha
Source: Sindonews.com
Satu kata untuk mewakili pengalaman treatment saya di Natasha: Nightmare. Jadi ceritanya setelah nggak sanggup lagi membiayai perawatan di Erha, saya mencari klinik kecantikan yang lebih murah, dan Natasha adalah jawabannya. Apalagi saya melihat beberapa teman hasilnya bagus dengan perawatan disini. Tapi balik lagi, pengobatan jerawat itu sangat personal, dalam artian yang bagus di orang lain belum tentu bagus bagi kita. Nah kayaknya saya nggak terlalu cocok nih menggunakan Natasha. Saya konsultasi ke Natasha Taman Anggrek dan Natasha Senayan City, semuanya menyarankan untuk facial. Itu adalah kesalahan terbesar dalam hidup saya, facial. Bagi kamu yang sedang berjerawat baik yang radang (ini memang tidak dibolehkan facial) maupun yang sudah mulai mengering, saya sarankan jangan difacial mukanyaaa. Hasilnya muka saya sekarang bopeng-bopeng, persis seperti permukaan bulan.
Krim dari Natasha juga kurang maksimal hasilnya di kulit saya, entah karena kulit saya yang sangat bermasalah atau krimnya yang kurang kuat. Padahal sudah dibantu dengan tindakan seperti; facial, photodynamic therapy blue untuk membunuh kuman di kulit dan suntik jerawat. Oh ya disini juga ada suntik jerawat dengan harga yang jauh lebih murah daripada suntik jerawat di Erha, jadi saya yang ketagihan suntik jerawat, nyobain juga suntik jerawat disini. Pernah waktu itu saya lagi ke Bali, jerawat meradang padahal lagi mau ngedate, akhirnya saya ke Natasha di daerah Kuta dan dokternya sangat membantu untuk melakukan tindakan tersebut. Sayang, 3 hari kemudian, jerawat saya yang tadinya kempes, balik lagi. Sejak itulah saya memutuskan menyudahi perawatan disini, karena sudah 6 bulan dan belum menunjukkan progress.
Berikut Pros dan Cons dari perawatan saya di Natasha:
Pros
1. Harganya terjangkau, baik krim maupun treatment semuanya murah, sehingga tiap datang kesini tidak kuatir dompet menipis
2. Krimnya nggak terlalu ribet, jadi saya yang praktis ini merasa terakomodir kebutuhannya
3. Dokter dan staffnya ramah, cabang banyak, sehingga mudah untuk melakukan perawatan bahkan di kota kecil seperti Kudus, Jawa Tengah
Cons
1. FACIAL! Dont. Just dont. Jadi Natasha percaya, facial membantu membersihkan jerawat dan komedo di wajah. Ada benernya sih, tapi efek sampingnya facial itu bikin permukaan kulit yang tadinya berjerawat menjadi berlubang. Lubangnya sangat dalam, sehingga butuh waktu lama untuk mengembalikan kemulusan wajah. Jadi saya tidak menyarankan untuk mengambil perawatan ini. Tapi semua itu kembali lagi ke kepercayaan masing-masing orang, kalau kamu merasa hal tersebut baik bagi kulit kamu, then go ahead.
2. Saat weekend, beberapa klinik ramai sekali, jadi perlu banget bikin appointment. Ini cukup bikin males sih, karena antriannya panjang dan kadang molor dari jadwal perawatan kita.

Sebenernya cons saya cuma facial aja sih. Sisanya oke. Tapi karena memang hasilnya kurang bagus di saya, jadi saya sudahi perawatan di Natasha dan mencari alternatif lainnya.

ZAP

zap-semarang

Zap merupakan klinik kecantikan favorit saya; treatmentnya nggak ribet, harganya terjangkau dan hasilnya memuaskan. Pertama kali ke Zap saya ingin mencoba Photo Facial yaitu serangkaian perawatan mulai dari Laser Toning, Face Rejuvenation dan Oxy Infusion. Tapi karena jerawat saya masih meradang jadi sama dokter yang mendampingi hanya diperbolehkan Face Rejuve. Setelah face rejuve, muka saya terasa segar, kenyal dan segar. Enak banget deh! Karena first impression sama Zap oke banget, jadi saya terusin treatmentnya. Dari yang awalnya 4x sebulan jadi 8x sebulan, hasilnya oke banget! Saya sempat pakai krim Zap, but honestly, krimnya tidak terlalu memberikan pengaruh signifikan ke kulit saya jadi pas krim habis saya tidak memakainya lagi.
Sayangnya saat libur lebaran, saya sempat berhenti treatment, setelah 2 minggu jerawat kembali meradang, sepertinya karena kondisi lingkungan tempat saya mudik agak panas dan banyak debu, jadilah jerawatan lagi. Gara-gara hal tersebut, akhirnya saya tempuh cara paling mainstream seJakarta: KE DOKTER KUN!
Sebelum beralih ke cerita saya tentang dokter Kun, saya lanjut dulu memberikan Pros dan Cons tentang Zap.
Pros
1. Treatmentnya simple, cepat dan terjangkau. Walaupun sepertinya mengalami kenaikan harga tiap tahun, tapi masih lebih murah disbanding klinik kecantikan lainnya.
2. Dokter dan staffnya ramah, cabang mulai banyak. Jadi bias treatment dimana saja, tapi sayang di Bekasi belum ada.
3. Banyak promo. Bisa dibilang Zap salah satu klinik kecantikan yang sering banget kasih hadiah, termasuk jalan-jalan ke luar negeri. Seru ya!
Cons
1. Tahun 2016 dulu sih kalau mau treatment di Kokas maupun Menteng harus bikin appointment karena antriannya kalau weekend rame banget. Sekarang karena sudah banyak cabang, antriannya lumayan berkurang. Zap Lotte Shopping Avenue bias jadi alternatif bagi kamu yang tinggal di Jaksel-Jakpus karena antriannya lebih sedikit disbanding Kokas.
2. Belum ada di Bekasi, karena sekarang domisili saya di Bekasi, so it's really matter.

Kalau dipikir-pikir, cons-nya kurang penting ya, hehe. Sampai sekarang saya masih melakukan perawatan di Zap tapi tidak sesering dulu. Bagi saya, treatment di Zap bener-bener memberikan hasil yang bagus. Kalau kamu ingin hasil yang maksimal, setidaknya seminggu 2x harus kesini ya!

THE MOST ANTICIPATED DERMATOLOGIST IN JAKARTA: dr. KUN!

Source: beautifulmango.com
Siapa siiiih orang Jakarta yang nggak kenal dokter Kun? Dokter kulit satu ini sangat fenomenal. Antrian pasiennya panjang banget, karena ternyata tidak cuma warga Jakarta, tapi juga warga dari kota-kota lain. Waktu itu saya lagi antri barengan sama tante-tante dari Manado. Lokasinya berada di sebrang Universitas Moestopo Senayan, sangat mudah ditemui. tanya sama abang gojek, pasti langsung ketemu.

Langsung ke Pros & Cons ya, karena keahlian dokter ini tidak diragukan lagi.
Pros
1. Perawatannya sangat simple, krim dan obat oral.
2. Hasilnya terasa banget
3. Bisa beli obat pakai Gojek, abang-abang Gojek sudah khatam sama bagaimana cara efektif dan efisien buat ngantri beli obat di klinik dokter Kun
Cons
1. Antriannya yasalam, bikin appointmentnya bias dari jauh-jauh hari banget. Dulu orang dibela-belain antri dari subuh buat dapet nomor antrian konsultasi, sekarang sistemnya Alhamdulillah sudah bias bikin appointment melalui telepon, tapiiiii itupuuuun susah sekali biar keangkat teleponnya. Waktu itu saya hoki karena ada pasien yang cancel, jadi dari waiting list saya langsung bisa dapet jadwal konsultasi.
2. Obat oral dokter Kun sangat berkhasiat, sayangnya saya bukan tipe orang yang suka mengonsumsi obat oral secara regular. Jadi once obat oral abis, saya tidak melanjutkan, padahal yang paling penting menurut orang-orang adalah obat oral ini.

Walaupun saya cuma 1-2 bulan saja menggunakan obat dari dokter Kun, hasilnya terasa sekali. Tapi karena alasan obat minum yang merepotkan itu, saya sudahi perawatan di dokter Kun.

Nah, dari sekian banyak klinik yang saya coba, yang bikin saya balik lagi sampai sekarang adalah Zap. Tapi cerita tentang jerawat saya tidak berhenti sampai di klinik-klinik ini. So, simak terus Acne Diary saya ya. Sekarang kondisi kulit saya perlahan-lahan mulai membaik, rahasianya akan saya sampaikan di posting selanjutnya.

xoxo,
M